Laman

Kamis, 01 Januari 2015

Menghadapi Kehamilan Pertama Dengan Nyaman

Persiapan Kehamilan Pertama

Perencanaan kehamilan pertama adalah salah satu upaya yang tak kalah penting dalam menciptakan kehamilan yang sehat dan nyaman. Perencanaan kehamilan yang matang dapat membantu terjaganya kesehatan ibu dan janin dalam proses kehamilan kelak. Hal ini berkaitan erat dengan kesiapan fisik maupun mental, apa yang kita makan, apa yang kita kerjakan, bagaimana situasi tempat kita tinggal, dll. 

Nah untuk anda yang baru menghadapi kehamilan pertama, berikut adalah tips menghadapi kehamilan pertama dan persiapan kehamilan pertama:



Kesiapan Fisik Untuk Kehamilan Pertama

Seorang ibu yang merencanakan kehamilan, tentunya akan mempersiapkan kondisi fisiknya sebaik mungkin. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan ibu dan janin yang tengah dikandung. Seluruh kebutuhan asupan makanan sang janin untuk tumbuh dan berkembang di supply oleh ibu nya. Bila konsumsi kalsium ibu tak mencukupi, kebutuhan janin akan kalsium akan dipasok dari tulang sang ibu. Bila belum cukup juga, akan dipasok dari gigi. Keadaan sang janin seratus persen bergantung pada kondisi ibu. Bila Ibu tidak mempersiapkan kehamilan dengan baik, ia akan kehilangan zat-zat penting dari tubuhnya, sehingga akan mengakibatkan tubuhnya menjadi lemah dan mudah terserang penyakit. Dan bila sang ibu sakit, perkembangan janin di dalam kandungan akan terganggu.
Untuk menciptakan kesiapan fisik, berikut adalah tips menghadapi kehamilan pertama:
  • Usia ideal ibu untuk hamil adalah antara 20-30 tahun, karena kualitas ovum terbaik ada pada rentang usia tersebut. Selain itu, pada usia tersebut, secara umum sang ibu tengah berada pada kondisi fisik yang prima.
  • Berupaya menggali, memahami, dan menerapkan gaya hidup sehat. Gaya hidup tercipta dari pembiasaan demi pembiasaan. Bila selama ini suami istri cenderung menerapkan gaya hidup yang tidak sehat, saatnya untuk berubah, dengan mulai membaca berbagai literatur kesehatan / majalah.
  • Menghentikan / menjauhi kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol dan Napza. Kebiasaan buruk ini harus dihentikan secara total oleh istri maupun suami.

Kesiapan Mental-Spiritual Untuk Kehamilan Pertama

Kesiapan psikis dalam menghadapi dan menjalani kehamilan tak kalah penting bila dibandingkan dengan kesiapan fisik. Cukup banyak ibu-ibu yang secara fisik sangat sehat, tetapi kemudian menjalani hari-hari kehamilannya dengan sejuta keluhan. Kondisi ini berkaitan erat dengan kurang siapnya mental mereka. Tengok saja, betapa banyak ibu-ibu yang wajahnya selalu ditekuk saat sedang hamil, terutama hamil muda. Hal itu terjadi karena ketidaknyamanan yang ia alami dianggapnya sebagai siksaan. Setiap hari ia memikirkan kapan "siksaan" tersebut usai. Hasilnya ia melalui hari-harinya dengan muram dan memperlihatkan mimik wajah yang kusut. Dalam masyarakat kita, keadaan seperti ini disebut dengan istilah "Ngidam".



Secara medis, ngidam menunjukkan ketidaksiapan psikologis ibu hamil terhadap kehamilan dan ketidaknyamanan yang menyertainya, sehingga ibu sering berpikir tentang makanan apa yang kira-kira enak untuk dikonsumsi. Setelah menemukan, ibu menjadi tersugesti bahwa makanan tersebut benar-benar enak, sehingga ia kadang memaksa suami untuk memenuhi keinginannya tersebut. ibu harus berlatih menghilangkan suggesti tersebut, adalah kondisi yang bertolak belakang tentunya bila seorang ibu berharap janin yang dikandung tumbuh menjadi anak yang tangguh tetapi pada saat menjalani kehamilan ia sangat sering mengeluh, bahkan melampiaskan ketidaknyamanan yang ia rasakan dengan cara marah-marah.

Janin dapat merasakan apa yang ibu rasakan, janin pun dapat mendengar apa yang ibu cukapkan. Bila sang ibu banyak mengeluh, kelak sang anak akan mencontoh sikap ibunya, selalu mengeluh bila mendapatkan masalah. Tak hanya istri, suami pun harus memmahami berbagai hal di atas karena psikisnya pun harus dipersiapkan dalam menghadapi kondisi istri saat hamil. Ketidaksiapan psikis suami juga akan berpengaruh terhadap kondisi mental istri.

Kesiapan Ekonomi Untuk Kehamilan Pertama

Kesiapan dalam hal ekonomi merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam menciptakan kehamilan yang sehat dan nyaman. Anda dan keluarga perlu menganggarkan biaya - biaya yang akan keluar selama proses kehamilan seperti kebutuhan akan nutrisi yang seimbang, pemeriksaan kesehatan ibu dan janin, biaya persalinan, dll. Anda harus menyisihkan penghasilan, kalau perlu dibuat satu rekening khusus yang akan digunakan untuk pengeluaran selama kehamilan. Untuk anda yang memiliki asuransi dari perusahaan tempat anda bekerja mungkin akan terbantu, tetapi tetap saja akan ada biaya - biaya yang tidak tercover oleh asuransi tersebut.
 

Menjalani Kehamilan Pertama

Pada saat hamil muda, yaitu trimester pertama, seorang ibu hamil biasanya memiliki sejumlah masalah dengan kehamilan mereka, seperti morning sickness, varises, konstipasi, kaki bengkak, dan sulit tidur. Semua itu disebabkan karena perubahan hormonal sang ibu.
Morning sickness bisa disebabkan karena beberapa hal seperti: kondisi janin yang baru terbentuk dan menanamkan diri ke dalam rahim mengeluarkan sezenis zat bernama HCG, protein yang mengandung gen bapak yang dianggap "benda asing" dan menyebabkan penolakan oleh badan sang ibu, pembentukan asam lambung yang meningkat selama kehamilan, dll.
Apa yang harus anda lakukan agar tetap menjalani kehamilan pertama dengan nyaman?
  • Siapkan makanan ringan di sebelah tempat tidur dan air putih atau susu. Saat bangun tidur makanlah terlebih darhulu kue dan minumlah secukupnya agar asam lambung dinetralisir oleh makanan dan minuman tersebut.
  • Aturlah waktu makan dan variasi penyajian makanan. waktu makan teratur akan dapat mengurangi asam lambung yang meningkat sedangkan variasi penyajian makanan dapat membantu nafsu makan anda.
  • Cara lain adalah, mengontrol pikiran anda. Agar anda tidak stress, anggaplah anda sedang menjalani satu simulasi atau games dengan tugas anda harus memberikan makanan pada janin sedangkan tantangan nya adalah rasa mual itu sendiri. Anda harus cepat cepat memasukkan makanan saat "tantangan" tersebut sedang tidak ada.
Saat hamil, sangat mungkin anda juga akan mengalami varises terutama seiring membesarnya janin anda. Dengan demikian berat yang harus ditopang oleh kaki anda pun semakin berat sehingga akhirnya urat - urat kaki yang berwarna keunguan akan terlihat menonjol disertai rasa pegal dan nyeri. Untuk mengatasinya coba duduk dengan menyelonjorkan kaki sejajar dengan pantat, jangan berdiri terlalu lama, dan gunakan ganjal yang empuk ketika duduk.

Agar dapat menjalani kehamilan pertama dengan nyaman, ibu harus menyadari bahwa kehamilan merupakan anugerah yang sangat besar. Betapa banyak orang yang menginginkan anak tapi tak kunjung hamil. Dengan kesadaran seperti ini, anda akan lebih bersyukur dan akan menjalani kehamilan pertama anda dengan nyaman. Jangan terlalu mendramatisir atau berharap simpati orang lain dan memberikan perlakuan "terlalu spesial", keluhan ringan sekalipun akan terasa berat jika anda mendramatisirnya. Anda juga bisa memanfaatkan wewangian atau aroma terapi untuk membuat pikiran lebih rileks. Intinya kenyamanan anda selama kehamilan pertama bukan melulu masalah fisik, tapi juga pikiran.

Apa Yang Harus Dibeli Menjelang Kelahiran

Berikut daftar belanja yang harus anda persiapkan selama masa kehamilan. Jumlah barang tentu tidak mengikat, jumlah dibawah hanya rekomendasi berdasarkan "kebutuhan minimum".

Pakaian Bayi Baru Lahir

    (6-8 buah) baju bayi lengan panjang.
    (6-8 buah) baju bayi lengan pendek.
    (6-8 buah) singlet bayi atau baju bayi tanpa lengan.
    (10-12 buah) celana panjang bayi.
    (10-12 buah) celana pendek bayi.
   (10-12 buah) kain bedong untuk menghangatkan tubuh bayi yang baru lahir. (biasanya hanya dipakai sampai bayi berusia 2 atau 3 minggu.)
    (6-8 buah) gurita (untuk mencegah pusar bayi yang baru lahir agar tidak menonjol keluar).
    (6-8 pasang) kaus kaki dan sarung tangan (mencegah bayi agar tidak mencakar wajahnya).
    (3 buah) celemek (bib) untuk menjaga baju bayi agar tidak basah terkena air liurnya saat sedang disusui.
    (1-2 buah) sweater bayi.
    (secukupnya) Gantungan/hanger baju bayi.
    (1-2 buah) baju bayi dengan kancing jepret (Snap Tee) untuk bepergian.

Popok/diaper

    (10-12 buah) Popok kain (bisa dipakai kembali setelah dicuci)
    atau
    (36-48 popok) Popok siap pakai (sekali pakai buang)

Perlengkapan Tidur Bayi

    (2-4 buah) Selimut bayi (berbahan handuk, flanel, dan lain sebagainya).
    (1-2 buah) Bantal guling bayi yang disesuaikan dengan usianya.
    (1-2 buah) Bantal untuk kepala bayi.
    (2-3 buah) Perlak sebagai lapisan alas tempat tidur bayi agar ompol bayi tidak meresap.
    (1 buah) Kelambu apabila ada banyak nyamuk di lingkungan anda.

Perlengkapan Mandi Bayi

    (4-5 buah) Washlap bayi untuk membersihkan badan dan kotoran bayi (sebaiknya harus dipisah washlap untuk mandi dan bersihkan kotoran).
    (2-3 buah) Handuk mandi bayi.
    (Secukupnya) Sikat lidah
    (Secukupnya) Sisir bayi
    (Secukupnya) Sabun
    (Secukupnya) Shampoo
    (Secukupnya) Baby oil
    (Secukupnya) Minyak telon
    (Secukupnya) Bedak tabur
    (Secukupnya) Baby lotion
    (Secukupnya) Baby hair oil (minyak rambut bayi)
    (Secukupnya) Tissue basah
    (Secukupnya) Cotton buds
    (Secukupnya) Kain kasa
    (Secukupnya) Kapas (bola atau kiloan)
    (Secukupnya) Tissue
    (Secukupnya) Alkohol untuk membersihkan bekas tali pusar bayi yang baru lahir.

Perlengkapan lainnya

    (1 buah) Tas perlengkapan bayi
    (1 buah) Gunting kuku bayi
    (1 buah) Tempat bedak
    (1 buah) Termometer digital
    (1 buah) breast pump/pompa menyusui (apabila diperlukan)
    (1 buah) Botol susu (apabila diperlukan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar